Pages

Caringin Tilu, Tempat Eksotis yang terlewatkan di Bandung

Ada satu jalan di kota Bandung membentang dengan nama jalan PH.H.Mustofa atau lebih dikenal dengan nama jalan Suci. Setelah melewati satu ruas jalan yaitu jalan Cikutra, maka akan ada ruas jalan setelahnya ke sebelah kiri masuk ke jalan Padasuka. Jalanan yang padat penduduk, karena memang masuk ke perumahan warga. Ruas jalannya tidak terlalu lebar, dan begitu masuk tidak akan terbayangkan bahwa akan menemukan satu tempat di ketinggian sekian ribu meter, sebuah daerah yang masih asri dan tidak kalah dengan view di Lembang, Puncak, Ciwidey atau Tangkuban Perahu.
Tempat itu bernama Caringin Tilu, yang sudah ada sejak jaman dahulu, Disebut Caringin Tilu karena di sana terdapat tiga pohon beringin. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia caringin tilu adalah tiga beringin. Caringin Tilu merupakan akses jalan yang akan menembus ke Maribaya, Lembang, atau bahkan ke Tanjungsari, Sumedang. Sebagian jalannya sudah diaspal, dan sebagian lagi bila perjalanan diteruskan hingga ke atas atau ke puncaknya, maka jalanan akan sulit dilalui karena kemiringan jalan yang cukup tinggi, dan jalan belum tertutup aspal, masih berupa tanah merah dan bebatuan.
Caringin Tilu seperti halnya Lembang, Puncak, Ciwidey atau Tangkuban Perahu merupakan tempat dengan keistimewaan pemandangan yang memperlihatkan keindahan pegunungan yang masih orisinil. Di daerah ini kita bisa melihat kota Bandung di daerah ketinggian bagian timur kota Bandung. Disana kita dapat memanjakan mata kita dengan pemandangan yang sangat indah. Pemandangan yang penuh akan warna hijau. Di sekitar daerah ini ada banyak sekali kebun yang di pelihara oleh para penduduk asli. Seperti kebun bawang, kol, jagung, pisang, kentang, dll. Kebun-kebun tersebut semakin memperkental warna hijau di daerah tersebut.
Akan lebih eksotis bila kunjungan ke Caringin Tilu menjelang malam, saat lampu-lampu kota dinyalakan, maka suasana Puncak akan bisa dirasakan disana. Udara dingin mulai terasa, karena angin bertiup cukup kencang. Caringin Tilu belumlah sekomersil Lembang atau Ciwidey, maka jangan berharap akan ada warung-warung berderet, itulah mengapa tempatnya masih orisinil, dan tidak terlihat semerawut. Namun jangan khawatir karena di beberapa titik bisa ditemukan tempat untuk beristirahat sambil menyantap makanan ala desa, menikmati jagung bakar, atau sekedar kopi panas. Lebih terasa nikmat untuk menyantap makanan ala desa. Karena, ketika kita menyantap makanan tersebut kita dapat melihat keindahan kota bandung di daerah ini. Dan harganya pun tidak mahal, Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp39 ribu untuk berdua, kita dapat memperoleh makanan yang dapat membuat kenyang perut kita.
Caringin Tilu belumlah menjadi tempat tujuan wisata, karena baru menjadi tempat nongkrong sebagian anak muda di kota Bandung yang ingin menyegarkan pandangan mata, juga menghirup bersihnya udara. Atau sebagai pilihan lain tempat berkumpul dengan para sahabat, menghabiskan satu malam minggu. Tak heran bila banyak kendaraan terparkir di tepi tebing, dimana sang pemiliknya hanya duduk di hamparan rumput memandang ke kejauhan menikmati pemandangan alam ditemani sahabat, atau juga bersama sang pujaan hati.

Sabtu, 05 Juni 2010 di 23.34

0 Comments to "Caringin Tilu, Tempat Eksotis yang terlewatkan di Bandung"

Posting Komentar